Kamis, 21 Februari 2013

Aransemen

DASAR-DASAR MEMBUAT ARANSEMEN UNTUK GITAR TUNGGAL

         * Ada berbagai macam definisi tentang aransemen. Dalam tulisan ini, yang saya maksud dengan aransemen adalah "menata dan memperkaya sebuah melodi, lagu, atau komposisi, yang sudah tersedia sebelumnya, ke dalam format atau gaya yang baru." Mediumnya bisa apa saja, dari instrumen tunggal hingga sebuah orkestra. Namun dalam tulisan ini kita batasi aransemen untuk gitar tunggal.
          * Membuat aransemen --menurut pendapat pribadi saya ---sebetulnya lebih mudah dari membuat komposisi. Sebab, kita tinggal "memungut" bahan yang sudah ada. Sejak zaman manusia mulai kenal musik hingga zaman kini, ada jutaan melodi, lagu, dan komposisi yang bisa menjadi sumber pembuatan aransemen. Ambil contoh lagu rakyat. Dari Indonesia saja jumlah lagu rakyat amat banyak. Belum lagi lagu-lagu rakyat dari negara lain.

BENTUK PALING DASAR
          * Bentuk/struktur paling dasar dari sebuah aransemen adalah memainkan melodi bersama dengan iringan (bas + rhythm). Biasanya dengan menambahkan intro dan coda.
          Pada keyboard/piano tidaklah sulit. Pada gitar, hal ini tidak selalu mudah karena keterbatasan wilayah nada gitar. Karenanya, kita mesti coba mainkan dulu melodi lagu tersebut. Apakah not tertinggi dan terendah tercakup dalam rentang nada gitar? Jika tidak, coba ganti nada dasarnya. Bila masih belum bisa juga, kita bisa memenggal lagu ini. Pada bagian yang terlalu tinggi bisa diturunkan satu oktaf. Begitu pula sebaliknya.
         Namun tidak semua lagu bisa dipenggal begitu saja. Juga perlu diperhatikan apakah tekstur melodi itu bisa dimainkan di gitar. Jalinan melodi yang terlalu njlimet dan cepat mungkin bisa dengan mudah dimainkan di piano, tapi tidak di gitar. Jadi, jangan memaksakan diri. Untunglah, masih lebih banyak lagu yang bisa dengan mudah dimainkan dengan gitar tunggal.
       * Bila melodi sudah bisa kita mainkan, langkah berikutnya adalah mencari chord. Bila lagu itu sudah ada di buku/majalah/internet lengkap dengan chordnya, tentu mudah. Sedikit susah bila kita mendengarkannya lewat rekaman. Namun bila kita sering melakukannya, lama-lama akan terbiasa. Cari chord-chordnya dengan benar. Kalau ada chord yang "misterius", cobalah mengutak-atiknya pada instrumen Anda. Tidak selalu dia punya susunan yang njlimet. Terkadang secara fisik dia sebetulnya chord sederhana saja. Misalnya chord Bm7-5 (B minor 7 minus 5) yang secara fisik adalah chord Dm dengan bas B.
        * Melodi sudah bisa dimainkan pada gitar dan semua chordnya pun sudah diketahui. Maka selanjutnya adalah memilih jenis irama. Mau dua hitungan? Empat hitungan? Enam hitungan? Waltz? Cha-cha? Dangdut? Ballad? Mainkan dulu chord-chordnya dengan menggunakan irama ini. Masukkan pula pola ritme bas. Bila sudah lancar, cobalah mulai barengi dengan melodinya.
         Masalah biasanya muncul saat kita memainkan melodi pada not-not tinggi. Kita harus menggunakan chord pada posisi-posisi yang dekat dengan letak jari kiri saat memainkan melodi tadi. Singkatnya, kita mesti tahu letak chord dalam berbagai posisi. Chord F, misalnya, selain pada posisi I juga bisa ditemui pada posisi III, V, atau VIII.
        * Bagi yang belum terbiasa memainkannya langsung pada gitar, boleh saja menuliskan dulu not-not melodinya pada buku musik. Lantas tambahkan not-not chord dan bas. Baru setelah itu baca dan mainkan.
        * Karena keterbatasan jumlah senar, kita tidak selalu bisa membunyikan semua not yang terkandung dalam sebuah chord. Terkadang hanya dengan satu atau dua not, plus bas, kita sudah bisa mendapatkan hasil yang baik. Contoh: bila ada chord C, kita bisa membunyikan not C dan E saja. Sedangkan not G bisa diabaikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar